Friday, February 6, 2009

Burj Al Arab

ini foto saya saat bersantai menikmati sunset setelah kecapaian berenang dan main-main dengan istri yang tersayang dan si kecil nabila.
udaranya sangat bersih.. ombaknya sangat tenang.. airnya jernih sekali.. dengan background hotel Burj Al Arab di Dubai... anda pengen kesana? hehehehe...



Lebih baik Read more aja Biar ga penasaran!

Monday, February 2, 2009

denah Milad 3 TDA


Bagaimana caranya mencapai atau dimana kah Gedung BPPT 2, Jl MH Thamrin, tempat MILAD3 TDA itu berlangsung?

Teman-teman yang tinggal di Jakarta tentu sudah tidak asing, tapi pertanyaan diatas banyak diajukan oleh teman-teman dari luar kota yang jauh-jauh datang untuk menghadiri Pesta Blogger besok.

Untuk itu, di bawah ini ada Peta yang disediakan oleh Google Map, yang mudah-mudahan dapat membantu orientasi mencari lokasi besok.


View Larger Map

Di bawah ini juga panduan mencapai Gedung BPPT yang ditulis oleh Tonyer.

Dari Gambir:
- Naik Ojeg, bilang gedung BPPT, kasihnya berapa yah goceng? 7 ribu?
- Naik Kopaja, Jalan dikit ke arah kedutaan amerika, di bawah flyover lintasan kereta api nyetop kopaja (502?) turun di persimpangan kebon sirih-thamrin, kasihnya berapa yah, seribu limaratus?
- Naik Busway, naik dari halte gambir I turun di halte/central harmoni, pindah koridor blok m-kota ke arah blok m, turun di halte bank indonesia atau sarinah trus jalan sedikit.

Dari Terminal Kampung Rambutan
:
- Naik Busway (kp.rambutan-kp.melayu, lanjut kp.melayu-ancol turun di matraman, pindah koridor pulogadung-dukuh atas yg ke arah dukuh atas dan turun di sana, pindah koridor lagi blok m-kota ke arah kota turun di halte bank indonesia atau sarinah terus jalan sedikit.

Mohon bantuan temen-temen semua untuk melengkapi panduan diatas, bagaimana mencapai lokasi acara tapi dari tempat/lokasi lain selain yang sudah ada.

Sampai jumpa besok!


Lebih baik Read more aja Biar ga penasaran!

Monday, November 24, 2008

Address Book Online


sudah lama mimpi ini terpendam. sejak saya buat skripsi di teknik elektro dulu, mengenai aplikasi Flash lite di handphone. sekarang ide itu muncul lagi. penyebabnya gara2 masuknya konfirmasi pengisian ulang pulsa simpati saya yg bernomer+62 813 2824 1xxx. bunyinya begini, "....gunakan layanan telkom backup data untuk keamanan data anda". kira2 begitu lah.. soalnya setelah saya cek, dah kehapus. hehehehe..
layanan itu intinya, kita bisa membackup address book kita ke servernya telkomsel.. lha misal hp hilang, or SIM card tidak terbaca, maka dengan mudah kita dapat memperoleh addressbook kita dari server dan mendownloadnya ke hp kita. so hilang hp, g hilang kontak.
sangat kreatif idenya. namun sayang, harus berlangganan, dan kayaknya masih terbatas telkomsel aja. so buat yg lain kayaknya blom (or saya g tau kalo udah).
lha maksud saya, saya mau bikin aplikasi menggunakan Adobe Flash CS3 saya, untuk bikin aplikasi Flash yg versi mobile, dan lebih keren disebut Flash Lite. so. pengennya aplikasi itu nantinya tinggal dimasukkan ke HP, trus dijalankan, dan konek dengan database sederhana yg sudah diletakkan di website pengguna (misal diletakkan di blog), so mau pake hp apapun, operator apapun, asal konek gprs, anda bisa memanggil daftar telp cadangan anda dan langsung melakukan dial up ke nomer itu. cos flash lite sudah memungkinkan untuk itu, cuman harus modif sana sini. kira kira aplikasi ini nantinya bisa memberi emudahan sbb:
1. tidak terbatas operator
2. tidak harus langganan
3. misal hp / SIM card hilang, bisa pinjem punya temen untuk jalankan aplikasi
4. tidak perlu bayar (soalnya saya rencana mau gratiskan demi kesejahteraan umat heheheh..)
5. adressbook bisa diupdate lewat hp or web base saat anda online di internet.
so tunggu aja ya aplikasinya, nanti saya posting kelanjutannya...

Lebih baik Read more aja Biar ga penasaran!

Monday, October 27, 2008

Lembah Lolipop.. Ngopas lagi ahhhh..

Artikel ini saya ambil dari http://www.dudung.net/artikel-bebas/lembah-lolipop.html
silahken dihabiskan lolipopnya..

Lembah Lolipop
Yg manakah Anda saat ini?? Bob atau Bib ??

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.



Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran ¡nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat ¡sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa ¡nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa ¡nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa ¡nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop


Lebih baik Read more aja Biar ga penasaran!

kekuatan Kata kata


Saya ambil tulisan ini dari http://wahyusuryapratama.blogspot.com/2008/05/kekuatan-kata-kata.html , tapi kok g keliatan gambarnya ya mas wahyu???

Kekuatan kata-kata

Setelah mendengarkan info tentang pengaruh Kata-Kata Negatif terhadap Air yang ditulis dalam buku “ The Hidden Messages in Water “ karya Masaru Emoto dan pada halaman 31 buku tersebut disebutkan tentang banyaknya orang yg melakukan percobaan, sayapun tertarik untuk melakukannya sbb:

  1. Tempatkan Nasi sisa yg sdh didi amkan semalaman kedalam 2 toples dgn jumlah yg sama, kemudian ditutup rapat.
  2. Masing-masing toples di tempelin label yg berisi kata2 sbb:
  3. Toples A : “ Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
  4. Toples B : “ Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu “
  5. Botol 2 ini saya letakkan terpisah dan pada tempat yg sering dilihat, saya pesan pada istri, anak, dan pembantu untuk membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol2 tersebut.
  6. Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian :

Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yg tidak sedap.

Sedangkan Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.

Nah Silahkan teman-teman mencobanya sendiri.

Kalau di buku di katakan ada yg mencoba dgn tiga botol dimana botol ketiga tidak di beri label apa2 alias diabaikan / tidak diperdulikan, dan ternyat beras dlm botol yg diabaikan membusuk jauh lebih cepat dibandingkan botol yg dipapar kata “ Kamu Bodoh”.

Bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, pasangan hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang disekeliling kita, bahkan binatang dan tumbuhan disekeliling kita pun akan merasakan efek yang ditimbulkan dari getaran-getaran yg berasal dari pikiran, dan ucapan yang kita lontarkan setiap saat kepada mereka.

Maka sebaiknya selalulah sadar dan bijaksana dalam memillih kata-kata yg akan keluar dari mulut kita, demikian juga kendalikanlah pikiran-pikiran yg timbul dalam batin kita.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

Note : jika anda merasa tulisan ini bermanfaat utk orang lainnya silahkan forward sebanyak2nya kepada rekan2 anda, semoga dapat menimbulkan hal yg bermanfaat buat mereka. Terima kasih.

sumber:milist trainer


Lebih baik Read more aja Biar ga penasaran!

Petualangan Tintin


Ada yang masih inget film kartun Petualangan Tintin? atau jaman kecil dulu masih mengalalami atau memiliki versi Buku kartun nya? wah jaman saya dulu umur 7 th an, saya masih inget seneng banget baca bukunya.. kebetulan bukan punya sendiri, tapi cuman punya temen kakak yang kebetulan baru pinjem. bayangkan, di jaman tahun segitu (kira2 th 1987an), sudah ada buku komik bagus, full color..
oleh karena itu, sekarang getol nyari, tapi kemungkinan versi cetaknya sudah langka (update: ada sih di gramedia, tapi muahal :d ), ya akhirnya cari versi ebook nya. Akhirnya dapet, bahkan lengkap hehehehehe. Kebetulan yang saya dapet yg versi bahasa inggris.... makanya , bagi yang mau download, solahken saya kasih link di bawah (book1-30). minimal saya kumpulkan untuk koleksi untuk putri saya kelak, disamping ceritanya bagus, bisa buat belajar bahasa inggris juga. sebelum download, silahken baca sejarahnya yang saya ambil dari wikipedia..
Selamat membaca


Petualangan Tintin

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari

Logo Petualangan Tintin yang tampil di serial film kartunnya.

Logo Petualangan Tintin yang tampil di serial film kartunnya.

Petualangan Tintin (judul dalam bahasa Perancis: Les Aventures de Tintin et Milou) adalah serial komik yang diciptakan oleh Hergé seorang artis dari Belgia. Hergé sendiri adalah pseudonim dari Georges Remi (19071983) yang dituliskan menjadi RG (dibaca sebagai Hergé dalam Bahasa Perancis). Serial ini pertama kali muncul dalam Bahasa Perancis sebagai lampiran anak-anak dari koran Belgia, Le Vingtième Siècle pada tanggal 10 Januari 1929. Petualangan Tintin sendiri menampilkan beberapa pemain yang saling melengkapi satu sama lainnya. Dari tahun ke tahun, serial ini menjadi bacaan favorit dan bahan kritikan dari para kritikus selama lebih dari 70 tahun.

Tokoh utama dari serial ini adalah seorang wartawan Belgia muda dan pengembara bernama Tintin. Sejak kemunculannya pertama kali, ia telah ditemani oleh seekor anjing jenis fox terrier yang bernama Milo (dalam bahasa Perancis, namanya adalah Milou). Dalam kisah selanjutnya dimunculkan beberapa pemain tambahan seperti Kapten Haddock, yang terkenal dengan sumpah serapahnya, namun dia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kepelautan dan asas kesetaraan. Kemudian ada juga Profesor Lakmus (Professeur Tournesol dalam Bahasa Perancis) yang sangat cerdas namun memiliki masalah dengan pendengarannya. Dan tak lupa karakter Dupont dan Dupond (Thomson dan Thompson dalam bahasa Inggris), detektif kembar yang sangat tidak kompeten.

Dengan keberhasilan serial ini, komik tersebut dikumpulkan menjadi suatu album petualangan (23 secara keseluruhan dan ditambah satu album yang masih berupa sketsa, Tintin dan Alph-Art), yang berhasil dan telah diadaptasi ke dalam bentuk film dan teater. Komik ini adalah salah satu komik Eropa yang sangat terkenal pada abad ke-20. Sudah lebih dari 200 juta bukunya diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa.[1]


Serial komik ini sangat digemari karena gaya gambarnya yang bersih tetapi ekspresif (gaya Hergé yang disebut ligne claire)[2][3][4][5] dan didasarkan pada riset yang mendalam oleh pengarangnya,[6][6][7][8]yang terbagi atas aliran: petualangan dengan elemen fantasi, misteri, politik dan sains fiksi. Kisah Tintin juga selalu menampilkan humor slapstick yang mengomentari tentang politik/budaya pada suatu negara atau suatu masa.

Latar belakang

Tokoh Totor karya Hergé yang menjadi dasar terciptanya Tintin.

Tokoh Totor karya Hergé yang menjadi dasar terciptanya Tintin.

Tintin adalah seorang wartawan, dan Hergé hampir selalu mempergunakan karakter tersebut didalam setiap cerita-cerita petualangan ciptaanya. Seringkali cerita tersebut terjadi pada masa-masa ketika ia masih bekerja sebagai seorang wartawan pula (yang paling mudah dikenali adalah Bolshevik yang terjadi di Rusia and Perang Dunia Kedua) dan beberapakali belum terjadi ketika cerita tersebut dituliskan (salah satunya adalah Perjalanan ke Bulan.Hergé juga menciptakan suatu dunia tersendiri untuk Tintin yang merupakan gambaran secara komik dari dunia aslinya yang diambil dari foto arsip miliknya.[9]

Gambar cerita pertama Wartawan "Le Petit Vingtieme Di Tanah Soviet yang menandai kelahiran Tintin di tahun 1929.

Gambar cerita pertama Wartawan “Le Petit Vingtieme Di Tanah Soviet yang menandai kelahiran Tintin di tahun 1929.

Walaupun komik petualangan Tintin bersifat “formulaic” - menampilkan suatu cerita misteri namun dapat diselesaikan dengan baik dan dapat diterima oleh akal logika - Hergé juga membumbui komiknya dengan bumbu-bumbu humor khas dirinya[9]. Dimana racikan humor tersebut dapat diprediksi sebelumnya namun dia melakukannya dengan elegan sehingga membuat para pembaca larut dalam ceritanya. Rumusan bumbu ini bisa juga ditemui dalam komik strip Peanuts dan The Three Stooges[10]. Hergé juga sangat paham dengan beberapa gaya dalam komik strip, khususnya yang dikenal dengan nama “pacing”, suatu teknik penulisan cerita yang bisa ditemui di salah satu serial ini yaitu Permata Castafiore, dimana dalam cerita tersebut terlihat seolah ada suatu peristiwa yang sangat besar namun sebenarnya tidak terjadi apa-apa[8].

Pada awalnya, Hergé banyak melakukan improvisasi dalam penulisan serial ini, dimana hampir selalu Tintin dapat keluar dari masalah sesulit apapun yang akan menimpanya. Sampai akhirnya dia, Hergé, tergerak untuk melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu sebelum memulai cerita dan merencanakan dengan baik alur ceritanya. Hal ini dia lakukan setelah menyelesaikan seri Cerutu Sang Firaun[8].

Usia Tintin juga tidak pernah secara akurat diungkapkan. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang ‘dewasa’ di dalam penggambarannya di film DVD, dan juga dirujuk sebagai ‘bocah’ beberapa kali dalam acara-acara televisi. Dalam serial film kartun yang dibuat berdasarkan buku-buku komiknya, sebuah potongan episode Rahasia Unicorn yang menunjukkan paspor Tintin memperlihatkan bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 1929 (tahun pertama kemunculan buku komiknya). Dorongan untuk melakukan ini (riset yang mendalam dan merencanakan alur ceritanya), datang dari Zhang Congren, seorang siswa dari China, yang ketika mendengar bahwa Hergé akan mengirim Tintin ke China dalam petualangan berikutnya, memintanya untuk tidak menampilkan gambaran umum orang-orang Eropa, yang salah tentang China pada waktu itu. Hergé dan Zhang, saling bahu membahu dalam menciptakan serial berikutnya Lotus Biru, dimana para kritikus memujinya sebagai masterpiece-nya yang pertama[8].

Bentuk penulisan komik berbeda yang ditampilkan oleh Hergé juga banyak terilhami dunia di luar dirinya. Perang Dunia kedua dan pendudukan Belgia oleh Hitler dengan bala tentaranya membuat pembredelan atas surat kabar dimana serial Tintin ini dimuat. Pekerjaannya terhenti pada cerita Negeri Emas Hitam, dan albumnya yang berjudul Tintin di Amerika dan Pulau Hitam dibredel oleh rezim Nazi, yang khawatir akan pengaruh Amerika dan Inggris pada kedua cerita tersebut, dimana kedua negara tersebut adalah musuh besarnya. Namun diluar itu Hergé masih dapat menerbitkan dua buah buku melanjutkan dua seri petualangan lainnya dalam surat kabar yang dikontrol secara ketat oleh rezim Nazi.

Selama dan sesudah pendudukan Belgia oleh Nazi, pekerjaan Hergé dituduh sebagai kaki tangan musuh, dikarenakan rezim Nazi melakukan kontrol yang teramat ketat akan surat kabar yang boleh beredar di Belgia (Le Soir - pada masa itu), sehingga dia pernah beberapakali ditanyai secara mendalam sesudah perang dunia kedua selesai. Dia menyampaikan bahwa pada dasarnya dia hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya saja sebagai penulis cerita komik sebagaimana layaknya tukang batu ataupun tukang kayu. Pada kurun waktu ini, tidak sebagaimana umumnya hasil karya-karya sebelum dan sesudahnya, hasil-hasil karyanya memiliki sikap politis yang netral sehingga yang tercipta hanyalah karya-karya klasik seperti Rahasia Unicorn dan Harta Karun Rackham Merah. Namun karyanya yang berjudul Bintang Misterius menggambarkan perasaannya akan ketidak pastian suasana ketika itu.

Dikarenakan kekurangan kertas yang tersedia di Belgia setelah Perang Dunia kedua, memaksanya untuk juga menyesuaikan bentuk dari serial ini. Hergé biasanya membiarkan jumlah halamannya sepanjang yang diperlukan oleh ceritanya, dan penerbitnya Casterman memintanya membuat cerita ini dalam ukuran yang kecil dan tidak lebih dari 62 halaman. Dia juga mulai untuk memiliki pembantu dalam proses pembuatan cerita ini (sepuluh buku yang diterbitkannya dibuat oleh dia dan istrinya sendiri), dan dia juga membangun suatu studio untuk pembuatan cerita ini.

Hergé berfoto bersama dengan patung setengah badan Tintin sekitar tahun 1975.

Hergé berfoto bersama dengan patung setengah badan Tintin sekitar tahun 1975.

Penambahan warna dalam cerita-ceritanya membuatnya karya-karyanya lebih baik lagi. Penggunaan warna yang dilakukannya bahkan jauh lebih maju daripada komik-komik Amerika pada masa itu, dengan proses pembuatan yang terbaik dimana memakai teknik yang disebut sebagai four printing sides dan suatu pendekatan secara sinematografi atas tata cahaya yang ada. Hergé dan studionya dapat mengisi hampir separuh atau lebih, dari halamannya dengan gambar, yang cukup akurat dan lebih menonjolkan alirnya, dan mempergunakan pewarnaan untuk menonjolkan beberapa hal penting[8]. Sebagaimana yang dikatakannya “Aku menganggap ceritaku sebagaimana layaknya sebuah film. Tak ada narasi, tanpa penjelasan, namun lebih dititik beratkan pada gambar-gambar yang dapat bercerita lebih banyak daripada narasi apapun.[11]

Kehidupan pribadi Hergé juga mempengaruhi serial ini, salah satunya terlihat pada Tintin di Tibet yang sangat terpengaruh oleh rasa putus asanya. Mimpi-mimpi buruknya dimana dilaporkan dimana semuanya digambarkan sebagai “serba putih”[8] tergambar pada pandangan dari Milo. Alurnya adalah ketika Tintin sedang dalam pencarian Chang Chong-Chen yang sebelumnya terlihat pada Lotus Biru, dimana tidak ada penjahat dan sedikit tindakan amoral, dimana dia juga menolak untuk menyebut Yetti sebagai makhluk yang teramat mengerikan[8].

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa serial petualangan Tintin akan dapat hidup abadi. Hergé menghadap kepada Sang Khalik pada tanggal 3 Maret 1983, meninggalkan warisan komik yang sangat berharga sebanyak 24 seri dimana salah satunya Alpha-Art masih belum sempat terselesaikan. Dalam cerita tersebut Tintin terlibat dalam dunia “modern art” dan cerita berakhir ketika Tintin hampir terbunuh, dimasukkan dalam suatu peti dan ditampilkan sebagai salah satu karya seni.[12]

Daftar judul komik

Kumpulan gambar sampul belakang serial buku komik Petualangan Tintin yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit P.T. Gramedia Pustaka Utama.

Kumpulan gambar sampul belakang serial buku komik Petualangan Tintin yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit P.T. Gramedia Pustaka Utama.

Serial ini di Indonesia diterbitkan oleh tiga penerbit yang berbeda. Pertama kali diterbitkan oleh penerbit P.T. 35 Jakarta, yang kemudian disusul oleh penerbit Indira dan sekarang di tahun 2008 oleh P.T. Gramedia Pustaka Utama. Mereka berencana untuk menerbitkan ulang semua judul Tintin dalam Bahasa Indonesia.

Di tangan Gramedia bentuk komiknya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan yang pernah diterbitkan oleh Indira. Perubahan bentuk ini dikarenakan permintaan langsung dari induk penerbit serial dunia ini Casterman. Adapun judul-judulnya dalam Bahasa Indonesia adalah:

  1. Petualangan Tintin Wartawan “Le Petit Vingtieme” di Tanah Sovyet, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak April 2008.
  2. Tintin di Congo, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak April 2008.
  3. Tintin di Amerika, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak April 2008.
  4. Cerutu Sang Firaun, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak April 2008.
  5. Lotus Biru, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak April 2008.
  6. Si Kuping Belah, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak April 2008.
  7. Pulau Hitam, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Mei 2008.
  8. Tongkat Ottokar, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Mei 2008.
  9. Kepiting Bercapit Emas, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Juni 2008.
  10. Bintang Misterius, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Juni 2008.
  11. Rahasia Unicorn, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Juli 2008.
  12. Harta Karun Rackham Merah, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Juli 2008.
  13. 7 Bola Kristal, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Agustus 2008.
  14. Di Kuil Matahari, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Agustus 2008.
  15. Di Negeri Emas Hitam, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak September 2008.
  16. Perjalanan ke Bulan, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak September 2008.
  17. Petualangan di Bulan, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Oktober 2008.
  18. Penculikan Lakmus, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Oktober 2008.
  19. Laut Merah, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak November 2008.
  20. Tintin di Tibet, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak November 2008.
  21. Permata Castafiore, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Desember 2008.
  22. Penerbangan 714 ke Sydney, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Desember 2008.
  23. Tintin dan Picaros, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Januari 2009.
  24. Tintin dan Alph-Art, diterbitkan ulang dalam Bahasa Indonesia sejak Januari 2009.

Selain karya-karya di atas masih ada beberapa album yang tidak dikarang oleh Hergé sendiri, seperti:

Pihak Yayasan Hergé menyatakan bahwa ketiga komik diatas adalah bukan serial Tintin yang asli.

Karakter

Tintin dan Milo

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tintin dan Milo
Tintin dan Milo (Tintin et Milou) adalah pelanglang buana dan teman yang tak bisa dipisahkan dalam serial Petualangan Tintin
Tintin dan Milo (Tintin et Milou) adalah pelanglang buana dan teman yang tak bisa dipisahkan dalam serial Petualangan Tintin

Tintin adalah wartawan Belgia muda yang terlibat dalam kasus berbahaya. Dalam serial ini, Tintin hampir selalu terlibat dalam berbagai kasus kriminal berbahaya internasional dimana kecepatan berpikir, keberanian dan kemujuran di detik-detik terakhirnya berhasil menyelamatkan dirinya dan dunia. Hampir di setiap petualangan dia melibatkan dirinya dalam sebuah penyelidikan atau investigasi, tapi sangat jarang ia menjadikan hasil penyelidikannya menjadi berita seperti layaknya wartawan lainnya.

Milo adalah seekor anjing jenis Fox Terrier, yang merupakan teman baiknya. Mereka saling menyelamatkan dari situasi yang berbahaya. Milo terkadang “berbicara” kepada pembaca mengenai apa yang dia pikirkan (sering menampilkan humor), yang seharusnya tidak dapat terdengar oleh karakter dalam cerita Tintin kecuali pada Tintin di Amerika.

Seperti juga Kapten Haddock, Milo adalah penggemar berat minuman keras whisky, bermerek Loch Lomond, dan karena kesukaannya akan minuman tersebut menjadikannya mabuk berat dan membawanya kedalam banyak kesulitan. Ia juga sering terbawa kedalam kesulitan, karena arachnophobia. Namanya dalam bahasa Perancis, “Milou” tidak ada hubungannya sama sekali dengan salju ataupun warna putih. Namanya berasal dari nama julukan (nickname) dari pacar Hergé di masa mudanya yang bernama Marie-Louise Van Cutsem.[13]

Penjelasan lainnya tentang asal usul dari kedua karakter tersebut juga masuk akal, dimana dalam 3 petualangan pertamanya, mereka mengunjungi tempat-tempat yang dikunjungi oleh seorang fotographer yang juga sekaligus seorang wartawan bernama Robert Sexé, yang dituliskan dalam koran Belgia pada pertengahan abad ke 20 sampai dengan akhir tahun 1920-an. Pada waktu itu Sexé melakukan beberapa perjalanan keliling dunia mempergunakan sepeda motor bersama dengan juara Grand-Prix dan pemegang rekor dunia dalam dunia sepeda motor, René Milhoux, dan perjalanan mereka dipublikasikan dengan baik pada masa itu. Sexé juga diyakini memiliki karakter yang hampir mirip dengan Tintin sendiri, dan Yayasan Hergé di Belgia, mengakui bahwa Hergé sangat mungkin dipengaruhi oleh exploitasi dari Sexé[14]. Pada tahun 1996, sebuah biografi tentang Robert Sexé yang ditulis oleh Janpol Schulz diterbitkan dengan judul “Sexé au pays des Soviets” (Sexé di tanah Sovyet atau Rusia sekarang) yang memiliki kemiripan dengan judul serial Tintin yang pertama.[15]

Kapten Haddock

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kapten Haddock

Kapten Archibald Haddock atau yang lebih dikenal sebagai Kapten Haddock dalam serial Tintin berbahasa Indonesia, adalah seorang pelaut kawakan yang memiliki garis keturunan tidak begitu jelas (Ia bisa memiliki darah orang Inggris, Perancis ataupun Belgia), adalah teman baik dari Tintin, dan karakter ini baru diperkenalkan dalam episode Kepiting Bercapit Emas. Pada awalnya ia memiliki jiwa yang sangat lemah dan memiliki ketergantungan yang teramat tinggi akan minuman keras beralkohol, namun lambat laun dia menjadi pribadi yang cukup disegani. Perubahan yang terjadi pada dirinya menjadi seorang yang berjiwa pahlawan dan setia kawan, dipicu oleh penemuannya atas harta karun dari leluhurnya, Sir Francis Haddock (François de Hadoque dalam bahasa Perancis) yang bisa dibaca dalam episode Harta Karun Rackham Merah. Rasa kemanusian si Kapten dan kata-katanya yang cenderung kasar merupakan pelengkap dari karakter Tintin yang terlalu sempurna untuk seorang manusia biasa, dimana si Kapten lebih terasa “manusiawi” dibandingkan Tintin. Kapten Haddock tinggal di suatu rumah yang sangat besar dan indah yang dikenal dengan nama “Marlinspike Hall” (”Moulinsart” dalam bahasa Perancisnya).

Kapten Haddock mempergunakan berbagai bentuk rangkaian kata-kata umpatan untuk menyampaikan perasaannya yang sedang gundah ataupun marah, seperti “Kepiting Busuk!” (dalam bahasa Inggris: “Billions of bilious blue blistering barnacles!“), “Sejuta Topan Badai!”(dalam bahasa Inggris: “Ten thousand thundering typhoons“), “Buaya Darat!” (”troglodytes“), “bashi-bazouk“, “kleptomaniak“, “Cacing Kremi!” (”ectoplasm“), “sea gherkin“, “anacoluthon“, dan “Cacar Air!” (”pockmark“). Tidak semua ungkapan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dikarenakan perlu dicari padanan kata yang dapat mewakili ungkapan yang sama namun dengan tidak membuatnya menjadi kata makian yang kasar. Dalam artian ungkapan tersebut masih harus memiliki unsur artistik sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kapten Haddock adalah golongan peminum berat, dimana seringkali dia amat menyukai minuman keras beralkohol dengan merek Loch Lomond whisky, dan kondisinya ketika mabuk seringkali dijadikan sebagai bumbu pelengkap dari serial ini.

Hergé menyatakan bahwa nama depan dari Haddock diambil dari ungkapan dalam bahasa Inggris “a sad English fish that drinks a lot” yang secara harfiah dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “Orang Inggris yang seringkali terlalu banyak minum minuman yang memabukkan”[1]. Haddock baru memiliki nama depan pada serial ini yang berhasil diselesaikan oleh Hergé berjudul Tintin dan Picaros(1976), dinama dalam cerita tersebut nama depannya adalah Archibald.

Karakter Pendukung

Ada beberapa pemain-pemain pendukung yang dibuat oleh Hergé dalam mendampingi jagoan utama kita, Tintin, digali dengan lebih mendalam olehnya dibandingkan pemain utamanya, dimana mereka memiliki kekhasan dan kekuatan personal yang lebih mendetail dan dapat dibandingkan dengan karakter-karakter yang ada di Charles Dickens[16]. Hergé mempergunakan mereka untuk menciptakan suatu dunia nyata untuk serial ini, dimana mereka menjadi pelengkap atas pemain utamanya, Tintin. Agar karakter itu dapat menjadi nyata dan berkelanjutan, maka setiap pemain tersebut dimunculkan beberapa kali dalam serial ini. Untuk menghindari perbenturan dengan kondisi politik yang ada saat itu, maka karakter-karakter tersebut tidak jauh dengan pekerjaan-pekerjaan yang dimilik oleh warga Belgia. Adapun pemain-pemain pendukung tersebut adalah[17]:

  • Profesor LakmusProfesseur Tryphon Tournesol dalam bahasa Perancis, adalah seorang absent-minded dan ahli fisika yang memiliki kekurangan pada pendengarannya, adalah karakter minor namun hampir selalu muncul bersama dengan Tintin, Milo dan Kapten Haddock. Dia pertama kali diperkenalkan pada seri Harta Karun Rackham Merah, dan karakternya sebagian didasarkan pada seseorang dengan nama Auguste Piccard[18], dimana keberadaannya kurang disukai oleh para karakter utama, namun karena keluruhan budi dan penguasaannya atas ilmu dan teknologi menciptakan hubungan yang langgeng dengan mereka. Dalam edisi Bahasa Indonesia terbitan penerbit Indira, tokoh ini diberi nama Profesor Cuthbert Calculus. Nama Profesor Lakmus baru dilekatkan padanya pada penerbitan ulang serial ini oleh penerbit Gramedia.
  • Dupont dan DupondDupont et Dupond dalam bahasa Perancis, adalah dua orang detektif kembar yang seringkali berbicara tidak jelas satu sama lainnya, yang sebenarnya tidak memiliki hubungan kekerabatan[19], namun seringkali kelihatan seperti orang kembar dimana perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kumisnya[20]. Mereka menghasilkan suatu “comic relief” sepanjang serial ini dan memiliki kebiasaan “spoonerism” dan secara keseluruhan menunjukkan ketidak mampuan mereka sebagai detektif. Karakter mereka didasarkan pada karakter dari ayah dan paman dari Hergé, dua kembar identik yang suka memakai topi bundar yang dikenal dengan sebutan bowlers.
  • Bianca Castafiore adalah seorang penyanyi opera yang selalu dipandang rendah oleh Kapten Haddock. Walaupun begitu, dia hampir selalu muncul kemanapun para karakter utama pergi, dimana dia selalu ditemani oleh pembantunya yang setia Irma, seorang pianis, Igor Wagner. Pada dasarnya arti daripada namanya adalah “bunga putih yang suci, murni”, sebagaimana yang dipahami oleh Profesor Lakmus ketika dia memberikan mawar putih kepadanya sebagai tanda ungkapan cinta rahasianya pada sang penyanyi dalam episode Permata Castafiore. Karakternya didasarkan pada diva dari pertunjukan opera secara umum (berdasarkan pada catatan Hergé), Bibi Hergé Ninie, dan juga post-war komik Maria Callas[9].
  • Beberapa pemain lainnya yang sering muncul adalah Nestor si kepala pelayan di Marlinspike Hall, Jendral Alcazar si Diktator dari Amerika Selatan, Jolyon Wagg seorang agen asuransi, Ben Kalish Ezab si Emir, Abdullah putra si Emir, Chang si bocah Cina, Müller si dokter berkebangsaan Jerman yang maniak dan Rastapopoulos si dalang kejahatan. Tidak ada pemain wanita yang muncul baik sebagai pemain utama maupun pemain pendamping, namun mereka muncul sebagai pemain pada latar belakang dari cerita.

Lokasi

Dalam serial ini, lokasi cerita juga menjadi bagian yang cukup penting dan digarap dengan baik oleh Hergé. Dia berhasil menggabungkan dengan apik dunia nyata dan dunia khayal kedalam serial ini, dimana Belgia dijadikan sebagai negara dimana tokoh utama kita, Tintin, tinggal. Dia tinggal di 26 Labrador Road, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Marlinspike Hall. Kemampuan Hergé dalam menggabungkan kedua dunia ini dapat diliat secara detail pada episode Tongkat Ottokar, dimana dia berhasil membuat dua negara khayal (Syldavia dan Borduria) dan mengundang pembaca untuk mengikuti tour atas kedua negara tersebut melalui bacaan dalam bentuk brosur perjalanan yang dimasukkan dalam kisah ini[6]. Beberapa negara khayal lainnya adalah San Theodoros, San Paolo dan Nuevo Rico di Amerika Selatan, Kerajaan atau daerah administratif Gaipajama di India dan Khemed di Timur Tengah. Selain itu dia juga menampilkan beberapa negara nyata seperti Belgia, Jerman, Swiss, Skotlandia, Inggris, Uni Sovyet (Rusia, sekarang), Amerika Serikat, Kongo, Peru, Mesir, Gurun Sahara, Indonesia, Tibet, China dan Jepang. Adapun lokasi lainnya yang diciptakannya adalah Bulan, dan dalam edisi awal dari episode Negeri Emas Hitam dia menampilkan negara Palestina, namun dalam edisi selanjutnya digantikan dengan negara khayalan dengan nama Khemed.

Pembuatan karya

Penelitian

Sejak episode Lotus Biru, Hergé banyak melakukan penelitian yang cukup mendalam sebelum memulai suatu cerita, sebagaimana yang dikatakannya “It was from that time that I undertook research and really interested myself in the people and countries to which I sent Tintin, out of a sense of responsibility to my readers” yang bisa diterjemahkan menjadi “Sudah saatnya aku melakukan penelitian yang mendalam atas negara dan kultur budaya, orang-orangnya yang ada pada negara itu, dimana aku mengirimkan Tintin kesana, sebagai tanggung jawabku kepada para pembacanya”[21].

Hergé melakukan penelitian ini dari beberapa referensi yang dibacanya dan juga dari beberapa foto yang didapatkannya sebagai seorang wartawan di dunia nyata. Dengan ini dia mampu membangun suatu “dunia nyata” untuk Tintin, dan juga membangun suatu negara khayal, serta menghiasi mereka dengan berbagai latar belakang budaya dan politik, dimana hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh beberapa fakta sejarah selama kehidupannya. Dalam ulasan Pierre Skilling, dia melihat bahwa Hergé melihat monarki sebagai satu bentuk pemerintahan yang sah, bukan demokratik, yang sangat jarang ditampilkan dalam serial ini[22]. Syldavia sebagai contoh, dijelaskan dengan teramat detail olehnya dimana dia menceritakan sejarahnya, kebiasaannya dan bahasa yang dipakainya. Dia menyebutkan bahwa negara tersebut berada di area Balkan, dan mereka memiliki pemerintahan sendiri, sebagaimana negara Albania[23]. Negeri itu sedang dalam penyerangan dari negara tetangganya Borduria yang berusaha untuk menundukkannya sebagaimana terlihat dalam episode Tongkat Ottokar. Situasi ini dalam dunia nyata terjadi ketika Italia menundukkan Albania dan Cekoslowakia oleh Austria sebagai bagian dari perluasan wilayah Nazi Jerman sebelum Perang Dunia Kedua[24].

Hergé juga memasukkan penelitiannya kedalam cerita sebagaimana yang terlihat ketika ia hendak mengirimkan Tintin ke Bulan dan dapat terlihat pada ceritanya yang terbagi atas dua episode, Perjalanan ke Bulan dan Petualangan di Bulan. Penelitiannya untuk serial ini, diakui dalam majalah tentang Ilmu Pengetahuan Internasional yang terbit secara mingguan, New Scientist:“The considerable research undertaken by Hergé enabled him to come very close to the type of space suit that would be used in future Moon Exploration, although his potrayal of the type of rocket that was actually used was a long way off the mark.” Atau terjemahannya “Penelitian yang dilakukan oleh Hergé membuatnya dapat melukiskan pakaian luar angkasa persis seperti yang akan dipakai dalam ekspedisi ke bulan, walaupun roket yang digambarkan dalam serial ini sama sekali jauh dari kenyataan yang dipergunakan dalam pengiriman manusia ke Bulan. Roket ke bulan yang ada dalam serial ini didasarkan pada roket produksi Jerman dengan tipe V2 Roket[25]

Pengaruh

Hergé muda sangat mengagumi Benjamin Rabier dan terlihat bahwa beberapa gambar dalam episodenya yang pertama Tintin di Tanah Sovyet terpengaruh oleh hal ini, khususnya pada gambar-gambar binatang yang ada pada episode tersebut. René Vincent, seorang Art Deco desainer, juga mempengaruhinya terutama dalam episode-episode awal: “Pengaruh René dapat dilihat pada bagian-bagian awal episode Tintin di Tanah Sovyet, dimana lukisannya dibuat berdasarkan suatu tarikan garis dekoratif, seperti layaknya huruf ‘S’…”.[26]. Dia juga tidak sungkan untuk mengakui bahwa dia telah mengambil lukisan hidung yang sangat bundar dari seorang George McManus, dan membuatku sangat menyenangkan mempergunakannya tanpa adanya sanggahan[27].

Selama penelitiannya yang mendalam yang dilakukannya dalam proses pembuatan Lotus Biru, membuatnya terpengaruh juga oleh pola-pola ilustrasi dibuat oleh orang-orang China dan Jepand. Hal ini terlihat jelas pada penggambaran tentang pemandangan pantai yang merupakan tiruan dari pekerjaan yang dilakukan oleh Hokusai and Hiroshige..[28][29]

Dia juga menyatakan bahwa Mark Twain sebagai orang yang turut andil memberikan pengaruh pada penulisannya tentang serial ini, walaupun pengakuannya ini bisa menjadi bumerang ketika ia menggambarkan bahwa bangsa Inca tidak memiliki pengetahuan tentang kapan akan terjadi gerhana matahari berikutnya sebagaimana yang terlihat pada episode Di Kuil Matahari, suatu kesalahan yang ditemukan oleh T.F. Mills yang mengungkapkan kenytaan bahwa bangsa Inca sangat sadar akan adanya hari kemudian “Connecticut Yankee”.[8]

Kritik

Dalam episode-episode awal, serial ini banyak mendapatkan kritikan sebagai cerita yang mengandung rasisme, bengis, penjajahan, tidak sayang kepada binatang dan lebih berpihak kepada fasis serta menggambarkan lukisan orang-orang bukan Eropa sebagai bangsa yang lebih rendah. Pihak Yayasan Hergé menyatakan bahwa kritikan-kritikan tersebut amat naif[30]. Hal ini dikarenakan apa yang dilakukan oleh Hergé tidak terlepas dari lingkungan dimana dia dibesarkan. Hal ini tersirat dari pernyaatan Harry Thompson yang menyatakan bahwa Hergé hanya melakukan apa yang diperintahkan padanya oleh Abbé Wallez[30]. Selain itu lingkungan di sekitarnya sangat mempengaruhinya dimana dia mengakui bahwa “Aku mendapatkan banyak pengaruh dari komunitas borjuis disekitarku”[27].

Dalam episode Tintin di tanah Sovyet, kaum Bolshevik digambarkan sebagai pihak yang sangat kejam.Hergé diberikan pekerjaan sebagai ilustrator pada Moscow Unveiled, dari Wallez dan dikarang oleh Joseph Duillet, bekas konsul kedutaan Belgia di Rusia pada masa rezim Soviet masih berkuasa, walaupun hal ini tidak ditemuinya di Belgia, sebagai suatu negara penganut Katolik yang taat. Di Rusia, yang diakui hanyalah agama Bolshevik dan diluar itu adalah ateis[27]. Dalam episode ini digambarkan bahwa para pemimpin Bolshevik hanya bertuhan pada kerakusannya sendiri, dan Tintin menemukan harta terpendam dari Lenin dan Trotsky.Hergé mengakui bahwa kealpaanya dalam serial ini sebagai masa pelanggarannya akan hukum di waktu muda.[30] Baru pada tahun 1999, penggambaran ini dapat diterima, namun tabloid mingguan berbahasa Inggris untuk bidang Ekonomi dan Hubungan International,The Economist, menyatakan “Dalam peninjauan kembali atas serial ini, ternyata penggambaran Hergé atas kelaparan dan kekejian tirani oleh rezim Soviet pada masa itu, adalah sangat akurat”.[31]

Sedangkan Tintin di Congo mendapatkan kritik sebagai episode yang merendahkan bangsa Afrika, dimana disana digambarkan bahwa mereka adalah bangsa yang naif dan primitif. Pada edisi aslinya, Tintin digambarkan sedang mengajar kelas yang terdiri atas anak-anak Afrika saja.“Mes chers amis,” katanya, “Je vais vous parler aujourd’hui de votre patrie: La Belgique” yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia adalah “Teman-temanku, hari ini aku akan menceritakan padamu tentang tanah leluhurmu: Belgia“. Hergé menggantinya dengan cerita bahwa Tintin sedang mengajarkan matematika. Dia mengakui cacat ini dan menyatakan bahwa “Aku menggambarkan episode ini …. mengacu pada pandangan pemerintah Belgia pada masa itu”[27]. Berbagai cacat dalam serial ini kemudian disarikan oleh Sue Buswell pada tahun 1988[32], sebagai tindakan yang merendahkan bangsa lain dan rasa ketidak sayangan kepada hewan, walaupun Thompson mencatatnya sebagai tindakan yang diluar batas[30]. Dalam serial ini digambarkan bahwa jagoan kita membunuh lebih dari 15 antelope, namun hanya 1 yang diambil untuk makan malam, dan hal ini menimbulkan protes cukup keras dari para penerbit dari negara-negara Skandinavia dan meminta Hergé untuk mengganti gambar tersebut. Selain itu ada juga gambar yang cukup mengundang kontroversi yaitu ketika jagoan kita mengebor kulit badak dan memasukkan dinamit kedalamnya kemudian untuk diledakkan. Dalam cetakan terbaru gambar ini telah diganti dengan gambar ketika secara tidak sengaja badak tersebut menginjak pelatuk senjata laras panjang Tintin dan dia lari terbirit karena terkejut[19]. Pada tahun 2007 Komisi untuk Persamaan Hak dari UK, meminta pengembalian kembali seluruh cetakan serial ini, Tintin di Congo.[33][34] Dan pada bulan Agustus 2007, para siswa yang berasal dari Kongo mengirimkan surat komplain resmi atas serial ini yang dianggap telah merendahkan mereka[35].

Beberapa episode awal dari serial ini banyak mengalami perubahan yang disesuaikan dengan permintan dari para penerbit. Sebagai contoh, karena dorongan dari para penerbit Amerika, Hergé merubah karakter kulit gelap dalam serial ini menjadi lebih putih atau netral[36]. Episode Bintang Misterius, awalnya terdapat karakter penjahat Amerika dengan nama keluarga Yahudi, Mr. Blumenstein. Hal ini bisa menimbulkan kontroversi di Amerika, karena karakter yang digambarkan disana adalah Yahudi secara stereotip. Blumenstein kemudian dirubah menjadi orang Amerika yang tidak memiliki dasar etnis manapun dengan nama baru, Mr. Bohlwinkel, dan pada cetakan terbaru dia menjadi orang Amerika Selatan dari negara fiksi Sao Rico. Namun ternyata Hergé menemukan bahwa nama baru yang diberikan itupun adalah nama Yahudi[24].

Adaptasi dan Pameran

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tintin Buku, film dan media

Serial komik Petualangan Tintin telah diadaptasi kedalam berbagai bentuk media berdasarkan komiknya. Semasa Hergé masih hidup, dia sendiri yang memimpin para artis dari studionya untuk membuat film animasi ini. Namun ketika ia sudah berpulang maka yayasannyalah yang meneruskan pekerjaan ini dan juga melaksanakan berbagai eksebisi[37].

Film

Adaptasi dalam bentuk film ada yang berupa film animasi, namun adapula yang berupa film yang diperankan oleh manusia, dimana semua itu didasarkan pada serial komik yang terkenal ini.

Steven Spielberg membeli opsi untuk memfilmkan Tintin beberapa waktu sebelum Hergé meninggal pada tahun 1983, namun sayangnya pada waktu itu Spielberg belum pasti akan menjadi sutradaranya sehingga Hergé menolak untuk menandatangani kontraknya [38]. Baru pada November 2002, perusahaan perfilman animasi terkemuka Dreamworks membeli hak untuk memfilmkan serial ini ke layar lebar[39]. Sutradara terkenal dan dikenal luas sebagai pecinta Tintin, Steven Spielberg akan bekerjasama dengan Peter Jackson untuk membuat trilogynya dengan aktor utama, Thomas Sangster[40] dan Andy Serkis. Kedua sutradara besar tersebut bahwa adaptasi ke layar lebar dalam bentuk bukan komikal akan memberikan tantangan tersendiri pada mereka, karena begitu dalamnya kesan yang telah melekat pada para pembacanya[41].

Steven Moffat didapuk sebagai penulis naskah, dimana dia melakukan penandatangan kontrak dengan DreamWorks pada November 2006 untuk tiga film[42]. Cerita itu diambil dari 23 serial ini yang telah terbit tidak termasuk Tintin dan Alpha-Art yang telah diterbitkan pada kurun waktu 1929 sampai dengan 1976[43]. Spielberg akan menyutradarai film yang pertama dimana pengambilan gambarnya akan direncanakan dimulai pada September 2008[44]. Judul yang akan diadaptasi dalam bentuk film adalah Kepiting Bercapit Emas, Rahasia Unicorn dan kelanjutannya Harta Karun Rackham Merah.[45]

Dokumenter

Selama ini sudah ada dua dokumenter yang telah dibuat baik untuk Tintin ataupun untuk Hergé sendiri. Dokumenter tersebut adalah:

  • I, Tintin (1966), sebuah dokumenter yang dibuat dalam Bahasa Perancis.
  • Tintin and I (Tintin dan Aku), yang dibuat oleh sutradara berkebangsaan Denmark bernama Anders Høgsbro Østergaard in 2003, suatu produksi bersama dari Denmark, Belgia, Perancis dan Swiss. Dokumenter ini dibuat berdasarkan wawancara atas Hergé yang direkam dalam tape recorder oleh Numa Sadoul sejak tahun 1971. Walaupun hasil dari wawancara itu telah diterbitkan dalam bentuk buku, namun Hergé diperbolehkan untuk melakukan perubahan seperlunya sebelum diterbitkan dan beberapa bagiannya dirubah ataupun dipotong[46]. Dokumenter tersebut sudah disiarkan di saluran televisi nirlaba PBS di Amerika Serikat pada tanggal 11 Juli2006[47].

Televisi

Dua serial televisi animasi pernah dibuat, dimana keduanya merupakan adaptasi dari komiknya namun bukan dari cerita aslinya sehingga memiliki beberapa perbedaan mendasar. Kedua serial tersebut adalah:

  • Hergé’s Adventure of Tintin yang diproduksi oleh Belvision. Versi ini telah ditayangkan pada kurun waktu 1958 hingga 1962, dengan 104 episode, dimana setiap episodenya tak lebih dari 5 menit telah dibuat dan ditayangkan pada kurun waktu itu. Versi ini diadaptasi oleh Charles Shows dan kemudian disulih suarakan kedalam bahasa Perancis oleh Greg (Michel Regnier) yang kemudian menjadi kepala editor dari majalah Tintin. Namun versi ini banyak mendapatkan kritikan dikarenakan ceritanya sangat berbeda jauh dengan cerita aslinya dan teknik animasi yang sangat kurang [47].
  • Petualangan Tintin, yang menceritakan 21 dari 24 yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Versi ini dibuat selama 1991 - 1992 dan disutradarai oleh dua orang yaitu Stéphane Bernasconi, dan Peter Hudecki yang diproduksi oleh Ellipse (Perancis) dengan Nelvada (Kanada), atas nama Hergé. Film animasi ini mempergunakan teknik-tekni animasi dasar yang mencoba sedekat mungkin dengan versi dari bukunya - bahkan bisa dikatakan bahwa ini adalah buku komik yang dibuat bergerak ataupun “hidup”. Serial ini telah ditayangkan di hampir 50 negara [48].

Teater

Hergé turut membantu dalam pembuatan Tintin untuk ditampilkan dalam bentuk format teatrikal : Tintin di India: Misteri dari Permata Biru (1941) dan Penculikan Boullock (1941 - 1942). Naskah teatrikalnya dituliskan bersama-sama dengan Jacques Van Melkebeke dan dipertunjukkan di Brussel.

Sekitar akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, dua Tintin teatrikal dipertunjukkan di London, dimana naskahnya diadaptasi oleh Geoffrey Case untuk Unicorn Theatre Company. Judul-judulnya adalah: Tintin’s Great American Adventure, yang didasarkan pada komiknya Tintin di Amerika, yang dipertunjukkan pada kurun waktu 1976 - 1977; dan Tintin and the Black Island, berdasarkan cerita Pulau Hitam, yang dipertunjukkan pada tahun 1980. Judul kedua inilah yang kemudian dipertunjukkan pada tempat-tempat lainnya sebagai bagian dari tour.

Suatu drama musikal berdasarkan cerita 7 Bola Kristal dan Di Kuil Matahari dipentaskan perdana pada 15 September 2001 di Stadsschouwburg (nama salah satu teater di Belgia) di Antwerp, Belgia. Judulnya adalah Kuifje - De Zonnetempel (De Musical) dan juga ditayangkan pada saluran televisi Canal Plus, sebelum kemudian dipindah tayangkan ke saluran Charleroi pada tahun 2002 dalam judul lainnya Tintin — Le Temple du Soleil.

Suatu perusahaan drama musikal terkenal dengan nama Young Vic menampilkan drama musikal yang didasarkan pada cerita asli dari Tintin di Tibet yang dipentaskan pada Barbican Arts Centre di London mulai Desember 2005 hingga Januari 2006.[49] pembuatannya disutradarai oleh Rufus Norris, dan diadaptasi by Norris and David Greig.[49] The Hergé Foundation kemudian juga mementaskan kembali drama musikal ini ke West End di bulan Desember 2006 dan Januari 2007 dalam rangka memperingati hari kelahiran Hergé yang keseratus pada tahun 2007.

Komik tidak resmi

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tintin, parodi dan pastiches

Berbagai macam komik yang diterbitkan bukan oleh penerbit resmi maupun karya bajakan dari serial aslinya dan pastiches serta parodi, termasuk parodi kasar berjudul Breaking Free dan parodinya yang agak menyerempet-nyerempet ke dunia pornografi, Tintin di Thailand, yang dilaporkan ditemukan diperdagangkan sejak Desember 1999[50]. Yves Rodier juga menghasilkan beberapa karya Tintin, namun tidak satupun yang disetujui oleh Yayasan Hergé, termasuk didalamnya adalah cerita Tintin yang masih belum selesai Tintin dan Alpha-Art.

Pameran

Berbagai karya dari Hergé untuk Tintin telah menjadi dasar untuk mengadakan pameran, dimana Yayasan Hergé pernah mengadakan pameran berjalan di tahun 1991. “Dunia Hergé” merupakan pengenalan terbaik untuk dapat menghargai karya-karyanya dengan baik. Berbagai bahan dari pameran ini juga dijadikan dasar untuk pameran yang lebih besar lagi yang disebut dengan “Hergé the Draughtsman”, sebuah pameran untuk memperingat 60 tahun kelahiran dari penciptaan tokoh Tintin, dan pameran yang terakhir adalah “In Tibet With Tintin”. Pada tahun 2001, salah satu museum kemaritiman, Musée de la Marine mengadakan suatu pameran berbagai macam benda yang berhubungan dengan kelautan, dimana hal ini dilakukan oleh pihak museum berdasarkan inspirasi dari Hergé. Pada tahun 2002, museum seni di Jepang, Bunkamura Museum of Art in Japan mengadakan pameran yang berisikan berbagai lukisan asli dari serial ini, kapal selam dan roket peluncur yang diciptakan oleh Profesor Lakmus dalam serial ini. Di Barcelona juga pernah mengadakan pameran tentang Tintin dan Laut, “llamp de rellamp” yang diadakan di “Maritime Museum”, dimana pameran ini diadakan pada tahun in 2003[37].

Sedangkan pada tahun 2004, di negeri kincir angin Belanda diadakan pameran dengan tema “Tintin and the Incas” yang diadakan di Royal Museum of Ethnology; serta pameran lainnya dengan tema “Tintin in the City” yang diadakan di Halles Saint Géry di kota Brussel; serta pameran yang dikhususkan pada eksploitasi Tintin tentang dunia kelautan yang diadakan di National Maritime Museum, London[37]. Pameran terakhir yang diadakan adalah dalam rangka peringatan 75 tahun kelahiran serial kisah Petualangan Tintin yang diadakan atas kerjasama dengan Yayasan Hergé.[51] Di tahun 2004 pada museum Belgian Centre for Comic Strip Art ditambahkan suatu area khusus sebagai dedikasi dan penghargaan kepada Hergé.[37]

Pameran terbesar yang diadakan adalah dalam rangka peringatan 100 tahun kelahiran Hergé yang diadakan di Paris, tepatnya di museum untuk “contemporary arts”, Centre Georges Pompidou, yang diadakan dari tanggal 20 Desember 2006 hingga 19 Februari 2007, dimana dalam pameran itu menampilkan, antara lain semua halaman asli, sekitar 120 lembar dari episode Lotus Biru[52].

Memorabilia dan barang

Boneka anjing berbentuk Milo

Boneka anjing berbentuk Milo

Gambar-gambar dari serial ini memunculkan bisnis baru berupa barang-barang memorabilia ataupun koleksi, dimana barang-barang ini akan diburu oleh para kolektornya. Gambar dari serial ini telah dipergunakan untuk menjual berbagai macam barang memorabilia dari jam beker sampai dengan pakaian dalam.[53] Saat ini diperkirakan telah ada lebih dari 250 barang dalam berbagai bentuk yang dibuat dan dijual sehubungan dengan tokoh-tokohnya, dimana beberapa bagiannya menjadi barang wajib untuk dimiliki oleh para kolektor.[54]

Berbagai bentuk barang koleksi dari serial ini.

Berbagai bentuk barang koleksi dari serial ini.

Sejak Hergé berpulang, Yayasan Hergé yang saat ini memegang lisensi untuk barang-barang koleksi tersebut, dengan merek dagang, Moulinsart, divisi komersil dari yayasan tersebut. Peter Horemans, yang kemudian menjadi pimpinan di Moulinsart, mengatakan bahwa: “Kami harus sangat berhati-hati dengan barang-barang yang ada. Hal ini kami lakukan dengan cara memilih rekan kerja secara selektif … membuatnya terkenal sebagaimana layaknya dia, maka diperlukan kehati-hatian dalam penggunaannya.”[55] Walau bagaimanapun , yayasan tidak luput dari kritikan “menyederhanakan karya dari Hergé dan lebih mengkhususkan pada barang-barang kenangan” adalah suatu gerakan yang baru timbul di akhir tahun 90-an untuk menggambarkan secara tiga dimensi apa yang sudah dilihat dalam komiknya menjadikannya wajar untuk dikenakan biaya tertentu.[56]

Sebagai contoh NBC Universal adalah satu-satu yang berhak untuk memperdagangkan segala barang-barang memorabilia dari serial yang terkenal ini di Amerika Utara.

Toko

Berbagai macam barang memorabilia dan koleksi tentang Tintin dapat diperoleh dari jaringan toko di hampir seluruh dunia. Toko yang pertama diresmikan oleh Jane Taylor pada tahun 1984, yang terletak di Covent Garden, London, dimana sekarang banyak memiliki cabangnya di seluruh pelosok dunia, termasuk dua toko di Belgia, yang tepatnya terletak di Brussel dan Bruges. Jaringan toko buku dari Inggris yang bernama Ottakars adalah mengambil nama dari Raja Ottokar, dari episode Tongkat Ottokar, dan oleh karena itu toko tersebut memiliki banyak persedian barang-barang koleksi atas Tintin [57]. Selain itu saat ini juga banyak ditemui berbagai macam cafés yang mengusung tema Tintin di seluruh pelosok dunia.

Perangko

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tintin dalam Perangko

Gambar Tintin beberapa kali dipergunakan sebagai gambar di perangko yang diterbitkan dalam rangka memperingati hari-hari khusus,[58] dimana seri pertama diterbitkan oleh Dinas Pos Belgia pada tahun 1979[59] dalam rangka perayaan hari “Filatelis muda Belgia. Ini adalah seri perangko pertama yang menampilkan gambar dari komik Belgia, and juga merupakan perangko pertama di dunia yang menampilkan tokoh pahlawan dari komik.

Pada tahun 1999, the Dinas Pos Belanda menerbitkan dua buah perangko pada tanggal 8 October 1999, dimana gambarnya didasarkan pada episode Perjalanan ke Bulan, yang langsung terjual habis hanya beberapa jam setelah diedarkan. Dinas Pos Perancis kemudian menerbitkan perangko Tintin dan Milo di tahun 2001. Untuk menandai akhir dari penggunaan mata uang Belgia, Belgian Franc, dan juga dalam rangka merayakan 70 tahun kelahiran episode Tintin di Congo, dua buah perangko lagi diterbitkan oleh Dinas Pos Belgia pada 31 Desember 2001. Perangko tersebut juga diterbitkan di Kongo pada waktu yang bersamaan. Pada tahun 2002 Dinas Pos Perancis menerbitkan serial Sampul Hari Pertama yang menampilkan tokoh kita, Tintin, sedangkan pada tahun 2004 kantor pos Belgia merayakan hari kelahirannya yang ke 75, yang sekaligus juga perayaan hari kelahiran yang ke 50 dari episode Petualangan di Bulan serta perayaan kelahiran yang ke 35 untuk pendaratan di Bulan yang ditampilkan dalam serial perangko yang didasarkan pada episodeExplorers on the Moon.[60] Pada tahun 2007, dan dalam rangka untuk merayakan hari kelahiran Hergé yang ke 100, Belgia, Perancis dan Swiss, merencanakan untuk menerbitkan perangko khusus perayaan peringatan.[61]

Koin

Selain dalam bentuk perangko, tokoh Tintin juga dikenang dalam bentuk koin peringatan beberapa kali. Pada tahun 1995, pihak Monnaie de Paris menerbitkan satu set yang terdiri dari 12 koin untuk merayakan 10 tahun meninggalnya Hergé, dimana koin-koin tersebut terbuat dari perak, dan dibuat dengan jumlah sangat terbatas sebanyak 5000 buah saja. Selian itu pernah juga ditampilkan koin peringatan untuk memperingati 50 tahun kelahiran episode Perjalanan ke Bulan, secara terbatas sebanyak 10,000 buah saja. Belgia juga mencetak edisi terbatas koin peringatan untuk merayakan 75 tahun kelahiran Tintin pada Januari, 2004.[62] Koin tersebut yang terbuat dari bahan perak dan menampilkan tokoh Tintin dan Milo yang dicetak secara terbatas sebanyak 50,000 saja. Walaupun koin tersebut menampilkan sisi yang menampilkan nilai €10, sebagaimana layaknya koin peringatan lainnya, hanya bisa dipergunakan di negara penerbitnya, dalam hal ini adalah di Belgium.

Buku

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tintin Buku, film dan media

Begitu banyak buku yang telah diterbitkan dalam rangka mengupas tokoh kita Tintin.

Warisan

Tintin dan penciptanya Hergé telah dijadikan panutan dan menjadi bahan rujukan banyak pekerja seni di dunia komik. Yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah, gaya penggambaran Hergé yang disebut sebagai ligne claire. Semua pihak yang urun rembug pada majalah Tintin juga mempergunakan gaya ini. Dan yang paling bisa dilihat terpengaruh akan gaya tadi adalah ketika kita memperhatikan hasil karya dari Jacques Tardi, Yves Chaland, Jason Little, Phil Elliott, Martin Handford, Geoff Darrow dan Garen Ewing.

Warisannya yang lain adalah terciptanya pasar komik untuk para kolektor; serial yang diikuti dengan edisi khusus untuk para kolektor banyak diadopsi dan diterapkan oleh para penerbit dari Perancis dan Belgia. Model ini menjadikan para pencipta komik akan mendapatkan pemasukan yang cukup stabil, dimana mereka masih dapat mendapatkan penghasilan disamping mereka dituntut untuk selalu menghasilkan kreasi-kreasi baru. Hal ini berlawanan dengan pola yang diterapkan oleh para penerbit dari Amerika dan Inggris dimana mereka menganut pola yang lain, yang kurang menguntungkan bagi para pencipta komik. Namun hal ini dibantah oleh Roger Sabin yang menyatakan bahwa pola yang pertama akan membuat para pekerja seni akan menghasilkan hasil yang prima.”[63] Paul Gravett juga menyatakan bahwa berbagai macam bahan rujukan dan juga arsip foto milik Hergé yang mulai diimplementasikan sejak Lotus Biru, adalah suatu titik balik penting yang membuat karya-karya-Nya menjadi lebih dewasa dan lebih baik.”[7]

Di dunia seni, baik Andy Warhol dan Roy Lichtenstein menyatakan bahwa Hergé sebagai orang yang sangat mempengaruhi mereka. Lichtenstein membuat lukisan yang didasarkan pada cuplikan episode dari Petualangan Tintin, sedangkan Warhol mempergunakan gaya “ligne claire” serta membuat seri lukisan dimana Hergé menjadi subyeknya. Ia menyatakan bahwa: “Hergé telah mempengaruhiku sebagaimana layaknya Walt Disney. Untukku, Hergé bukan hanya sekedar artis komik kebanyakan.”[64]

Dalam dunia musik, Tintin telah menjadi inspirasi dari beberapa group band dan musisi. Sebuah group bank dari Inggris bergenre technopop dari era tahun 1980-an mengambil nama dari si kembar Dupont dan Dupond. Stephen Duffy, bekas anggota dari group band Duran Duran, menampilkan the minor hit single “Kiss Me” dengan nama “Tintin”; namun dia harus mengubah namanya dikarenakan tekanan akan penyalahgunaan hak atas kekayaan intelektual. Duffy juga membuat album Designer Beatnik dengan nama “Doctor Calculus” yang mengambil referensi dari Profesor Lakmus. Sebuah group band beraliran rock (psychedelic rock)dari Australia dan group bank American independent progressive rock juga mempergunakan nama “Tin Tin“, tak lupa duet group dansa dari Inggris Tin Tin Out juga terinspirasi dari serial ini. Penulis/penyanyi dari Afrika Selatan Gert Vlok Nel membandingkan Tintin dengan Tuhan pada lagunya berjudul “Waarom ek roep na jou vanaand”. Kemungkinan besar hal ini dikarenakan karakter Tintin yang begitu sempurna yang sudah seperti layaknya Tuhan. Seorang kartunis dari Australia cartoonist, Bill Leak sering menganalogikan Perdana Mentri Australia Kevin Rudd sebagai Tintin.

Hergé juga dipuji sebagai “creating in art a powerful graphic record of the 20th century’s tortured history” melalui hasil karyanya, Tintin.[65] sedangkan “Ensiklopedia Komik Dunia Maurice Horn” menyebutnya sebagai orang yang memiliki “spear-headed the post World War II renaissance of European comic art”.[66] Seorang ahli filsuf Perancis, Michel Serres menyatakan bahwa 23 album Tintin telah menghasilkan “chef-d’oeuvre“, suatu mahakarya dimana hingga detik ini belum ada novelis Perancis yang menandinginya dalam hal ketelitiannya dan kemasyhurannya”.[67]

Perlu diingat pula bahwa Tintin pernah dijadikan bahan referensi dari serial The Simpsons dalam episode Husbands and Knives.

Penghargaan

Pada tanggal 1 Juni 2006, Dalai Lama memberikan penghargaan International Campaign for Tibet’s Light of Truth atas tokoh Tintin, bersama-sama dengan Archbishop Afrika Selatan Desmond Tutu.[68] Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas karya Hergé Tintin di Tibet, dimana Executive Director dari Dunia Informasi Teknologi dari Europa, Tsering Jampa menyampaikan bahwa”for many … their introduction to the awe-inspiring landscape and culture of Tibet”.[69] Pada tahun 2001, Yayasan Hergé memperbaiki terjemahan bahasa Tionghoa atas karyanya dengan judul Tintin di China’s Tibet. Dimana kemudian karya tersebut dicetak ulang dengan terjemahan yang benar.[70] Sebagai wakil dari Yayasan Hergé, janda Hergé Fanny Rodwell menyatakan: “Kami tidak pernah menduga bahwa kisah persahabatan ini akan memiliki gema lebih dari 40 tahun kemudian”.[68]

Kutipan

  • Charles de Gaulle pernah berkata “Satu-satunya saingan internasionalku adalah Tintin.”[71]
  • Hergé selalu suka berkata “Tintin, c’est moi!” (”Tintin, itu aku!”).[9]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b Maev Kennedy. “Museum aims to draw crowds with cartoon boy wonder aged 75“, The Guardian, 19 November 2003. Diakses pada 12 September 2006.
  2. ^ “Tintin and the enigma of academic obsession” The Daily Telegraph (London); 1 Juli, 2006; Toby Clements; p. 006
  3. ^ “Tintin at the top” The Times (London); 9 Desember, 2006; Erica Wagner; p. 33
  4. ^ “Tintin’s big art adventure; An exhibition in Paris puts the creator of the blank-faced boy reporter and his clever dog alongside the 20th artists. John Lichfield gets drawn in” The Independent (London); December 27, 2006; John Lichfield; p. 1
  5. ^ “Blistering barnacles! Tintin is a Pop Art idol” The Times (London); 29 Desember, 2006; Ben Macintyre; p. 17
  6. ^ a b c Thompson, Kim (Februari 2003). “Hergé His Life and Work”. The Comics Journal 1 (250): 176–179.
  7. ^ a b Gravett, Paul (2005). Graphic Novels: Stories to Change Your Life. Aurum. ISBN 1-84513-068-5.
  8. ^ a b c d e f g h Mills, T.F. (November 1983). “America Discovers Tintin”. The Comics Journal 1 (86): 60–68.
  9. ^ a b c d Farr, Michael (Maret 2004). “Thundering Typhoons”. History Today 54 (3): 62.
  10. ^ Rebecca Bengal. (2006). Phoebe Glockner On Cartooning. (html) Tintin and I. URL diakses pada 12 Agustus2006
  11. ^ Faces of the week. BBC News. URL diakses pada 9 September2006
  12. ^ Lofficier, Jean-Marc & Randy (2002) The Pocket Essential Tintin - ISBN 1-904048-17-X
  13. ^ Jan Bex. Achter de mythe van ‘Kuifje in het land van de Sovjets’. URL diakses pada 15 September 2006
  14. ^ “Writer tracks down Tintin’s real life inspiration” The Guardian (Manchester); 17 Mei, 1999; Paul Webster; p. 15
  15. ^ The Vendéen Tintin, automated translation from Le journal de la Vendée, 16 April2007
  16. ^ McCarthy, Tom, “Review: From zero to hero“, The Guardian, 1 Juli 2006, pp. 4.
  17. ^ Yusuf, Bulent Alphabetti Fumetti: H is for Hergé. URL diakses pada 9 September2006
  18. ^ Mauron, Pascal A small history of Swiss submarines. URL diakses pada 9 September2006
  19. ^ a b Michael Farr Tintin: The Complete Companion, John Murray (2001) ISBN 0-7195-5522-1
  20. ^ How to tell a Thompson from a Thomson. URL diakses pada 9 September2006
  21. ^ Gravett, Paul (2005). Graphic Novels: Stories to Change Your Life. Aurum. ISBN 1-84513-068-5.
  22. ^ Skilling, Pierre (2005). “The Good Government According to Tintin.” In Jeff (EDT) McLaughlin (Ed.) Comics As Philosophy pp. 173–234. University Press of Mississippi ISBN 1-57806-794-4
  23. ^ Letter from Hergé to Charles Lesne, 12 Juni 1939, cit. Assouline, Pierre (1996) Hergé, Folio (p218)
  24. ^ a b Garen Ewing. In Defence of Hergé. Vicious magazine/tintinologist.org. URL diakses pada 15 September2006
  25. ^ “Welcome to the Moon, Mr Armstrong”. Pain, Stephanie New Scientist. Vol. 182, no. 2441, pp. 48–49. 3 April. 2004
  26. ^ Hergé et la ligne claire. URL diakses pada 15 September2006
  27. ^ a b c d Sadoul, Numa, trans. Michel Didier from French, copyed. Kim Thompson (Februari 2003). “Interview - Hergé: Extracts from Entretiens avec Hergé“. The Comics Journal 1 (250): 180–205.
  28. ^ G. Coatantiec. Hergé, un grand dessinateur paysagiste. Objectif Tintin. URL diakses pada 15 September2006
  29. ^ The Tintin Trivia Quiz- The Great Wave. URL diakses pada 15 September2006
  30. ^ a b c d Thompson, Harry (1991). Tintin: Hergé & His Creation, First, Hodder & Stoughton. ISBN 0-340-52393-X.
  31. ^ “Moreover: Great blistering barnacles” The Economist (London); 30 Januari 1999; p. 79
  32. ^ Mail on Sunday Associated Newspapers 27 November1988
  33. ^ ‘Bid to ban “racist” Tintin book’ on the BBC News website. URL diakses pada 12 Juli2007
  34. ^ CRE statement on the children’s book ‘Tintin In The Congo’ on the CRE website. URL diakses pada 12 Juli2007
  35. ^Investigation into racism in “Tin Tin”“, Expatica, 7 Agustus2007. Diakses pada 7 Agustus2007.
  36. ^ T.F.Mills. The Adventures of Tintin: A History of the Anglo-American Editions. URL diakses pada 14 September2006
  37. ^ a b c d Tintin.com. URL diakses pada 9 September2006
  38. ^ Cendrowicz, Leo, “DreamWorks to film comic hero Tintin“, The Hollywood Reporter, 9 Maret2007. Diakses pada 24 Mei2007.
  39. ^Tintin ‘to become movie hero’“, BBC News, 22 November2002. Diakses pada 10 Oktober2007.
  40. ^ Mark Brown. “Blistering barnacles! It’s Spielberg’s new Tintin“, The Guardian, 28 Maret2008. Diakses pada 28 Maret2008.
  41. ^ Mark Brown. “Blistering barnacles! It’s Spielberg’s new Tintin“, The Guardian, 28 Maret2008. Diakses pada 28 Maret2008.
  42. ^ Robins, Craig A Producer’s Peril: And You Thought It Was Easy!. replaydvd.co.uk. URL diakses pada 1 Maret2008
  43. ^Spielberg to make Tintin movie“, BBC News, 15 Mei2007. Diakses pada 24 Mei2007.
  44. ^ Rob Carnevale. “The Cottage - Andy Serkis interview“, indieLondon. Diakses pada 14 Maret2008.
  45. ^Auditions start for Peter Jackson’s Tintin“, stuff.co.nz, 31 Oktober2007. Diakses pada 25 Mei2008.
  46. ^ Christensen, Af Boy scout with strange dreams - “Tintin et moi”. URL diakses pada 9 September2006
  47. ^ a b Tintin and I at PBS. URL diakses pada 9 September2006
  48. ^ Tintin. .be federal portal. URL diakses pada 19 September2006
  49. ^ a b Rufus Norris to direct World Premiere of Tintin the Young Vic Christmas production at the Barbican Theatre. URL diakses pada 9 September2006
  50. ^ Lewd Tintin shocks Belgium. BBC News. URL diakses pada 9 September2006
  51. ^ The Adventures of Tintin at Sea - a major new exhibition at the National Maritime Museum. URL diakses pada 9 September2006
  52. ^ Yahoo News on Pompidou exhibition
  53. ^ Conrad, Peter, “He’ll never act his age“, The Observer, Minggu 7 Maret 2004.
  54. ^ “Tintin and the till bells; Shopping” The Times (London); 12 November 1994; Denise Elphick;
  55. ^ Dyslexia International — Tools and Technologies. Tintin praises volunteer efforts. Rilis pers.
  56. ^ “This life: That’s Tintin on the far right A battle is raging for Tintin’s soul. Is he a French hero or a fascist propaganda tool?” The Observer (London); 3 Januari 1999; Martin Bright; p. 004
  57. ^ “Tintin Among The Geriatrics Kitty Holland celebrates the 70th birthday of Belgium’s favourite son, and France’s beloved adoptee, Tintin” Irish Times (Dublin); 9 Januari 1999; p. 62
  58. ^ Images of different Tintin stamps
  59. ^ Kennealy, Christopher, “Comics Characters Beloved by Brussels“, New York Times, 29 September 1991.
  60. ^ “Tintin celebrates 75th birthday in Belgium” Irish Times (Dublin); 10 Januari 2004; TIM KING; p. 9.
  61. ^ AP, , “Tintin creator’s centenary“, The Age, 24 Mei 2006.
  62. ^Euro coin honours Tintin and Snowy“, BBC, Kamis, 8 Januari 2004.
  63. ^ Sabin, Roger (1996). Comics, Comix & Graphic Novels, 2005, Phaidon. ISBN 0-7148-3993-0.
  64. ^ Tintin’s 70 years of adventure. BBC News. URL diakses pada 9 September2006
  65. ^ Tintin and I. Film Synopsis. URL diakses pada 9 September2006
  66. ^ Essay on Tintin. URL diakses pada 9 September2006
  67. ^ A quiff history of time; Scrutiny The Sunday Times (London); 10 Oktober 1993; Gilbert Adair;
  68. ^ a b BBC staff reporter, “Dalai Lama honours Tintin and Tutu“, BBC, Friday, 2 Juni 2006.
  69. ^ International Campaign for Tibet (17 Mei 2006). Tutu and Tintin to be honored by Dalai Lama. Rilis pers. URL diakses pada [[17 September 2006]].
  70. ^ BBC staff reporter, “Tintin ‘frees’ Tibet“, BBC, Wednesday, 22 Mei 2002.
  71. ^ Reuters. “OBITUARY; Georges Remi, Creator Of Comic Figure Tintin“, The New York Times, 5 Maret1983. Diakses pada 12 September2006.

Pranala luar


Silahken yang mau download versi ebook nya ..buku 1 -30


Lebih baik Read more aja Biar ga penasaran!